Monthly Archives: Maret 2015

Tugas 3 (Psikoterapi)

Standar

Assalamu’alaikum Wr. Wb..

Terakhir di hari ini, saya masih akan membahas tentang psikoterapi sama seperti tulisan saya sebelumnya. Masih seputar perbedaan psikoterapi dengan konseling, penjelasan terhadap mental Illness yang terdiri dari biological, psychological, sociological, dan philosophic, penjelasan dari bentuk-bentuk terapi supportive, reeducative, dan reconstructive. Selamat membacaaaaa 🙂

  • Perbedaan psikoterapi dengan konseling

Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya, pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Pengertian psikoterapi mencankup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosional dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya seperti halnya proses redukasi (pendidikan kembali), sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya. Atau dengan kata lain bahwa psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien untuk membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup.

Konseling mencangkup bekerja dengan banyak orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah. Tugas konseling adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk mengekplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi sesuatu. Konseling di desain untuk menolong klien untuk memahami dan menjelaskan pandangan merka terhadap kehidupan, dan untuk membantu mencapai tujuan penentuan diri (self-determination)

  • Pendekatan psikoterapi terhadap mental Illness

Menurut J.P. Chaplin  ada beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, diantaranya:

  1. Biological

Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.

  1. Psychological

Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.

  1. Sosiological

Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.

  1. Philosophic

Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.

  • Bentuk-bentuk terapi supportive, reeducative, dan reconstructive
  1. Terapi supportive

adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya. Terapi suportif menawarkan dukungan kepada pasien oleh seorang tokoh yang berkuasa selama periode penyakit, kekacauan atau dekompensasi sementara. Pendekatan ini juga memiliki tujuan untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien dan mengintegrasikan kapasitas yang telah terganggu. Cara ini memberikan suatu periode penerimaan dan ketergantungan bagi pasien yang membutuhkan bantuan untuk menghadapi rasa bersalah, malu dan kecemasan dan dalam menghadapi frustasi atau tekanan eksternal yang mungkin terlalu kuat untuk dihadapi.

Macam-macam teknik terapi suportif:

Guidance/Bimbingan, yakni prosedur pemberian pertolongan secara aktif dengan cara memberikan fakta dan interpretasi’ dalam bidang pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial dan bidang-bidang Kesehatan

Manipulasi lingkungan, yakni usaha untuk menyelesaikan problem-problem emosional klien dengan cara menghilangkan atau mengubah unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan

Eksternalisasi perhatian, yakni usaha untuk mengalihkan perhatian klien yang mengalami keeeinasan atau depresi dengan jalan memberikan dorongan agar klien dapat memulai lagi aktivitas yang pernah disenanginya ataupun mengembangkan kesenangan baru untuk mengisi waktu senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi perhatian antara lain terapi kerja, terapi musik,terapi gerak dan tari, terapi syair, terapi sosial

Sugesti-prestis, yakni usaha terapis untuk mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh psikis tanpa daya kritik

Meyakinkan kembali (reassurance), terapi ini biasanya menyertai pada setiap terapi. Klien yang merasa dieengkam ketakutan yang irasional perlu ditenangkan dan dihibur.Terapis perlu mendiskusikan ketakutan-ketakutan tersebut secara terbuka dengan kliennya untuk menjelaskan bahwa ketakutan itu tidak rasional atau tidak berdasar

Dorongan dan paksaan, yakni dengan memberikan ren-‘ara’ dan punishment untuk menstimulasi perilaku klien sesuai yang diharapkan. Di antaranya dengan cara klien diberi tugas untuk melawan impuls-impuls yang menimbulkan neurotik, berusaha menghilangkan atau mengurangi intcnsitasnya sampai di bawah titik kritis

Persuasi, yakni mendasari diri pada anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai sesuatu kekuatan untuk proses emosinya yang patologis dengan kekuatan dan kemampuan ataupun dengan menggunakan common sensenya sendiri, sebab pada umumnya orang yang menderita gangguan jiwa dalam keadaan intelek tertutup emosi

Pengakuan dan penyaluran, yakni dengan cara mengeluarkan isi hati kepada orang lain. Pendekatan ini untuk mengurangi tekanan yang ada pada klien, sebab dengan adanya pengakuan dan penyaluran maka segala rasa tertekan yang mengganjal dapat dilepaskan (katarsis)

Terapi kelompok pemberi inspirasi, yakni terapi kelompok yang terdiri dari klien yang memiliki problem sejenis

  1. Terapi Reeducative

Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri, memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi-potensi kreatif yang ada.

Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :

  • Terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
  • Terapi sikap (attitude therapy)
  • Terapi wawancara (interview therapy)
  • Analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolfmeyer)
  • Konseling terapetik
  • Terapi case work
  • Reconditioning
  • Terapi kelompok yang reduktif
  • Terapi somatic 2
  1. Terapi Rekonstruktif

Terapi Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Terapi ini untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya di alam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luar daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.

Tujuan Terapi Rekonstruktif

Perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru.

Sumber:

http://dwpujia.blogspot.com/2014/04/psikoterpapi.html

http://sisykurniaasih.blogspot.com/2013_03_01_archive.html

http://naza-blog.blogspot.com/2013/06/bentuk-bentuk-utama-dalam-terapi-terapi.html

Tugas 2 (Psikoterapi)

Standar

Assalamu’alaikum Wr. Wb..

Masih membahas seputar psikoterapi. Dan kali ini saya akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi dengan psikologi konseling, pendekatan terhadap mental Illness dan bentuk utama terapi. Apakah psikoterapi itu sama dengan psikologi konseling? Jika di lihat dari namanya saja sudah berbeda, tapi apakah sebenarnya yang membedakan psikologi konseling dengan psikoterapi? Lalu bagaimana pendekatan terhadap mental Illness? Dan apa saja bentuk utama terapi? Berikut penjelasannya..

  • Perbedaan Psikoterapi dengan Psikologi Konseling
  • Konseling
  1. Berpusat pandang masa kini dan masa yang akan datang melihat dunia klien.
  2. klien tidak dianggap sakit mental dan hubungan antara konselor dan klien itu sebagai teman yaitu mereka bersama-sama melakukan usaha untuk tujuan-tujuan tertentu, terutama bagi orang yang ditangani tersebut.
  3. konselor mempunyai nilai-nilai dan sebagainya, tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
  4. konselor bekerja dengan individu yang normal yang sedang mengalami masalah.
  • Psikoterapi
  1. Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa kini individu,
  2. klien dianggap sakit mental.
  3. klien dianggap sebagai orang sakit dan ahli psikoterapi (terapis) tidak akan pernah meminta orang yang ditolongnya itu untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
  4. Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan sebagainya itu kepada orang yang ditolongnya.
  5. Psikoterapis berpusat pada usaha pengobatan teknik-teknik yang dipakai adalah yang telah diresepkan,
  6. terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari kehidupan individu yang sedang mengalami masalah berat, psikologi dalam memegang peranan.
  • Pendekatan terhadap mental Illness
    1. Psychoanalysis dan psychodynamic

Berfokus terhadap mengubah masalah prilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadarnya untuk mendapat solusi.

  1. Behavior therapy

Berfokus dalam hukum pembelajaran. Perilaku seseorang akan di pengaruhi proses pembelaaran seumur hidup tokohnya adalah ivan Pavlov yang menemukan teknik classical conditioning assosiative learning. Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asossiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi).

  1. Congnitive therapy

Congnitive theraphy dalah penyebab difungsi pikiran dan menyebabkan difungsi prilaku. Tokohnya Albert Ellis dan Aron Back. Tuuan utama pendekatan kognitif adalah mengubah pola pikir dengan cara mengubah meningkatkan kesadaran dalam pola pikir rasional, metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan cognitive adalah collaborative empiricism, guide discovery.

  1. Humanistic therapy

Pendekatan humanistic therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri setiap manusia dengan keunukannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu dalam terapi humanistic, seseorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja bukan mengarahkan perubahan.

  1. Integrative therapy

Apabila seseorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang namanya tidak cukup bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja.

  • Bentuk- Bentuk Terapi
  1. Terapi psikoanalisis, teknik ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yg berlawanan dan agresif dari I’d, serta teknik yang dilakukan dengan cara menggali permasalahan atau pengalaman dimasa lalu dan dorongan yang tidak disadari.
  2. Terapi humanistik, teknik dengan pendekatan fenomologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya.
  3. Person centered therapy, tekniknya terpusat pada pribadi dengan memberikan suasana aman, bebas agar klien mengeksplorasi dengan nyaman.
  4. Logo terapi (Frankl), bentuk penyembuhan melalui penemuan-penemuan makna dan pengembangan makna hidup, lebih dikenal dengan therapy through meaning.
  5. Analisis Transaksional (Berne), teknik Analisis Transaksional dilakukan bahwa setiap transaksi dianalisis, klien nampaknya menggelakkan tanggung jawab yang diarahkan untuk mau menerima tanggung jawab pada dirinya sehingga klien dapat menyeimbangkan Egogramnya serta melakukan intsrospeksi terhadap “games” yang dijalaninya.
  6. Rational Emotive Therapy (Ellis), tekniknya dengan melakukan disputing intervention (meragukan/ membantah) terhadap keyakinan dan pemikiran yang tidak rasional pada agar berubah pada keyakinan , pemikiran dan falsafah rasional yang baru , sehingga lahir perangkat perasaan yang baru, dengan demikian kita tidak akan merasa tertekan, melainkan kita akan merasakan segala sesuatu sesuai dengan situasi yang ada.
  7. Terapi perilaku (Behavior Therapy), teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu.
  8. Terapi kelompok (Group Therapy) dan Terapi keluarga (Family Therapy), teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.

Sumber :

https://batukarang91.wordpress.com/2013/01/02/perbedaan-konseling-dan-psikoterapi/

http://sisykurniaasih.blogspot.com/2013_03_01_archive.html

http://putrijah.blogspot.com/2013/04/pengertian-psikoterapi.html

Tugas 1 (Psikoterapi)

Standar

Assalamu’alaikum Wr.Wb..

Kali ini saya akan membahas tentang psikoterapi. Apasih pengertian dari psikoterapi? Tujuannya untuk apa? Dan apa saja unsur-unsur dari psikoterapi ini? Yuk kita mulai dari pengertian psikoterapi.

  1. Pengertian Psikoterapi

Psikoterapi adalah proses yang difokuskan untuk membantu menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.

Umumnya psikoterapi dianjurkan bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau kerja atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang menyebabkan banyak individu yang besar rasa sakit atau marah selama lebih dari beberapa hari. Ada pengecualian untuk aturan umum, tetapi sebagian besar, tidak ada salahnya untuk pergi ke terapi bahkan jika anda tidak sepenuhnya yakin anda akan mendapat manfaat dari itu.

Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampun melakukan psikoterapi. Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Psikoterapi yang paling berhasil ketika individu memasuki terapi sendiri dan memiliki keinginan kuat untuk berubah. Percuma saja ketika kita melakukan psikoterapi tapi tidak didasari dengan niat untuk berubah, maka psikoterapi akan dilakukan dengan sia-sia. Karena sebenarnya perubahan itu berasal dari diri kita sendiri. Terapis hanya sebagai mediator yang mengantarkan kita untuk dapat berubah.

  1. Tujuan Psikoterapi
  • Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) adalah : membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
  • Tujuan psikoterapi dengan pendekatam psikoanalisis menurut Corey (1991) dirumuslan sebagai : membuat sesuatu yag tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupakan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
  • Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada peribadi, menurut Ivey, et al (1987) adalah : untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
  • Tujuan psikoterapi dengan pendekatan behavioristik, dijelaskan oleh Ivey, et al (1987) sebagai berikut : untuk menghilangkan kesalah dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus dilakukan oleh klien. Corey (1991) menjelaskan mengenai hal ini sebagai berikut : Terapi perilaku bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang malasuai (mal adaptive) dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif.
  • Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik Gestalt, dirumuskan oleh Corey, et al (1987) sebagai berikut : Agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang. Corey (1991) merumuskan tujuan Gestalt sebagai berikut : membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya. unutk merangsangya meneriama tanggung jawab dari dorongan yang ada di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari dunia luar.
  1. Unsur-unsur psikoterapi

Menurut Masserman ada delapan parameter pengaruh dasar yang mencangkup unsur-unsur lazom pada semua jenis psikoterapi.

  1. Peran social
  2. Hubungan (Persekutuan tarapeutik)
  3. Hak
  4. Retrospeksi
  5. Reduksi
  6. Rehabilitisi, memperbaiki gangguan perilaku berat
  7. Resosialisasi
  8. Rekapitulasi

Sumber :

http://belajarpsikologi.com/sebuah-pengantar-psikoterapi/

http://boydiharten.blogspot.com/2013/04/pengertian-psikoterapi_9.html

https://annisafeb.wordpress.com/2014/11/28/psikoterapi-dalam-internet/

http://repastrepost.blogspot.com/2014/04/psikoterapi.html