Monthly Archives: Oktober 2013

Dampak Sosial Media

Standar

SOSIAL MEDIA

Siapa sih yang ngga tau apa itu sosial media? Pasti semuanya udah pada tau dooooong apa itu sosial media, apa saja jenis-jenis dari sosial media tersebut. Siapa sih yang ngga punya akun facebook atau twitter? Atau jangan punya deeeeeeh, siapa yang bener-bener ngga tau apa itu facebook dan twitter? Sebagian besar orang dipelosok dunia ini pasti sudah tau apa itu facebook dan twitter. Mulai dari anak SD, remaja, bahkan sekarang ibu-ibu atau bapak-bapak yang sudah berumur pun banyak yang memliki akun facebook atau twitter. Pokoknya dari berbagai kalangan usia deeeeh. Yaaa meskipun ngga semuanya, tapi kalau pun ada yang tidak punya, setidaknya mereka pasti tau karena anak-anak mereka atau siapa pun yang ada dilingkungan mereka pasti tidak lepas dari jejaring sosial seperti facebook, twitter, bahkan sekarang ada path, instagram, ada juga blackberry messanger, line, whatsapp, wechat, kakaotalk, dan masih banyak lagi jenis sosialĀ  media lainnya. Sebelumnya mari kita ulas apa sih sosial media itu dan bagaimana dampaknya bagi keseharian kita.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menjalin komunikasi. Meskipun sudah lama tidak berjumpa dengan seseorang, kita dapat mencari atau mengulik orang tersebut melalui jejaring sosial ini. Misalnya kita mau mencari teman SD yang sudah bertahun-tahun lamanya tidak berjumpa, hanya “search nick name” nya saja sudah bisa ketemu. Itu kalau nick name temen kita itu ngga alay. Soalnya di facebook itu banyak banget nama-nama yang alay, contohnya kaya “ChaClluChayankMoe atau “QhuYgClluHappy”. Nah kalau gitu kan repot tuh kita nyarinya šŸ˜€

Lalu sekarang juga banyak yang bikin grup di Facebook, entah itu grup kelas, grup alumni SD, alumni SMP dll, jadi kita semakin dipermudah untuk bisa berkomunikasi dengan orang yang sudah lama tidak berjumpa dengan kita, tanpa harus lelah mencari alamat orang tersebut dan bertemu langsung. Atau membuat akun twitter untuk kelas, untuk komunitas yang tujuannya adalah untuk mempermudah komunikasi dan mempermudah untuk memberi informasi satu dengan lainnya. Itu jika kita melihat keuntungan dari segi komunikasi. Selain itu juga jejaring sosial ini dapat digunakan untuk bisnis online. Mereka hanya modal gambar yang di share di jejaring sosial tersebut, lalu diberi keterangan harga, jika ada yang minat tinggal hubungi contact person yang tertera, pembayaran melalui transfer rekening, dan barang di kirim ke alamat yang dituju.

Namun jika kita melihat dari dampak psikologis jejaring sosial tersebut, hal itu juga kurang baik bagi para penggunanya. Rata-rata anak SD yang suka bermain facebook sebenarnya karna ingin bermain games melalui facebook. Karena sekarang banyak sekali games online yang dapat menghasilkan uang bagi mereka yang memainkannya. Sehingga, itu dapat membuat anak-anak ini tertarik untuk mencoba, dan setelah mereka berhasil lalu kemudian mereka mendapatkan uang, mereka akan cenderung untuk bermain games tersebut. lagi lagi dan lagi. Dan kalau sudah begini, agak sedikit susah untuk dapat mengatasinya. Si anak ini akan lebih banyak menghabiskan waktu di warnet, untuk anak yang masih duduk dibangku SD, SMP, SMA jika tidak memungkinkan untuk ke warnet di jam sekolah, maka si anak tersebut akan melakukan hal itu sepulang sekolah atau bahkan di malam hari sampai dini hari, yang mana mereka rela untuk begadang hanya demi bermain games. Dan jika paginya mereka harus tetap bersekolah, secara otomatis waktu belajarnya juga akan terganggu. Bayangkan saja, mereka yang tidak tidur semalaman pasti akan merasa ngantuk dan tentunya itu akan membuat mereka mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru-guru mereka. Dan tak jarang anak-anak sekolah ini rela bolos sekolah dan menggunakan uang jajan mereka untuk bermain games di warnet. Kalau sudah begini, orang tua juga harus ikut andil dalam membimbing si anak.

Selain itu, untuk para remaja yang suka berkenalan dengan orang-orang di jejaring sosial seperti facebook, twitter, blacberry messanger dll yang sama sekali belum pe.rnah bertemu langsung dengan lawan chat mereka, dengan hanya bertukar foto, lalu mereka merasa nyaman, hingga menjalin sebuah hubungan yang mana hubungan tersebut juga dijalani hanya melalui sosial media, padahal mereka belum tahu satu sama lain secara langsung. Hingga akhirnya terjadi kekecewaan ketika bertemu, ternyata fotonya dengan aslinya itu jauh berbeda, yang mana di foto terlihat cantik atau tampan dan pada kenyataannya itu semua tidak sesuai dengan aslinya. Lalu banyak penipuan dengan modal foto wanita cantik dan seksi, lalu si orang tersebut merayu atau menggoda seorang lelaki melalui jejaring sosial tersebut, lalu meminta uangĀ  dan seorang lelaki ini dengan mudahnya memberikan dia uang, yang pada akhirnya setelah diberi uang, wanita ini hilang entah kemana, bahkan sebenarnya fotonya pun belum tentu itu foto asli miliknya, bisa jadi itu foto orang lain.

Tapi semua itu kembali pada diri kita sendiri, bagaimana caranya agar kita dapat memanfaatkan fitur yang ada sebaik mungkin. Dan cobalah untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi dari jejaring sosial tersebut.